Jumat, 25 September 2009
SOAL PRETEST FISTER D3 TEKKIM UNS SEMESTER 1 SOAL UNTUK KELOMPOK B 10 DAN B5
SOAL UNTUK KELOMPOK B 10 DAN B5
1. Sebutkan tujuan dari praktikum ini ?
2. Apa yang anda ketahui tentang ampremeter ?
3. Apa yang anda ketahui tentang voltmeter ?
4. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila di hubungkan dengan sumber 110 volt. Hambatannya adalah ………ohm. ( sumber : bank soal hal 403, 1 )
5. Empat buah hambatan yang besarnya sama 40 omh di rangkai seri. Kemudian, ujung-ujung rangkaian dihubungkan dengan sumber tegangan 25 volt. Hitunglah kuat arus yang melalui rangkaian tersebut!
Minggu, 06 September 2009
BANYAK JALAN MENCARI JODOH
Banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk menuju jenjang pernikahan. Sepanjang itu adalah soal cara dan metode, maka seribu orang bisa punya seribu cara dan seribu metode yang berbeda. Ketika setiap kita yakin bahwa kita perlu menikah, maka kita pun berusaha bagaimana kita dapat menggapai keinginan kita itu, secepatnya yang bisa kita lakukan .
Tapi ketika soal ‘jodoh’ sudah ikut bicara, maka siapa pun tak berkutik menarik ulur obsesinya sekehendak hati. Tidak setiap orang yang ingin menikah akan segera mampu mewujudkan keinginannya. Terkadang ia bisa , tapi ia tidak mau. Terkadang ia mau, tapi tidak bisa. Terkadang ia mau dan bisa, tetapi ada saja yang menjadi penghalangnya. Banyak orang yang ingin cepat menikah, namun terbukti hingga usia menjelang senja, tak juga dapat memenuhi keinginannya. Ada orang yang belum berpikir untuk menikah, ternyata tak lama kemudian ia sudah menikah. Ada orang yang berpikir akan menikah dengan si A, dan amit – amit kalau harus nikah sama si B. Tapi rupanya Alloh menentukan justru si B yang jadi pasangan hidupnya. Mau atau tidak mau, kalau sudah menjadi jodohnya, haruslah ia menerimanya sebagai kenyataan. Ini bukan berarti kita mengabaikan soal hak memilih. Tapi kita terlalu sadar untuk menolak bahwa tak setiap yang kita pilih akan menjadi milik kita. Dan ada sebagian yang menjadi milik kita, ternyata tak pernah menjadi pilihan kita.
Manusia adalah makhluk yang tak pernah mengenal kata putus asa, sebatas itu untuk yang sudah menjadi obsesinya. Akhirnya, diciptakan berbagai cara untuk mempermulus jalan menuju tangga pernikahan. Ketika cara itu akan diterapkan, mreka mulai memikirkan beberapa hal berikut :
Bagaimana bisa menemukan jodoh sesuai kriteria yang di inginkan ?
Bagaimana cara menjajaki kecocokan dan ketidakcocokkan antara pria dan wanita yang akan menikah?
Bagaimana mengupayakan cara yang seefektif dan seefisien mungkin, menuju jenjang pernikahan ?
Bagaimana menyiasati agar kemungkinan gagal dalam pernikahan dapat diminimalisir seoptimal mungkin?
Karena memikirkan berbagai hal itu, maka manusia menempuh berbagai cara yang menurut mereka paling aman, paling efektif , dan paling realistis. Manusia pun mulai mengenal berbagai istilah hubungan pra nikah seperti pacaran, PDKT , hingga kontak jodoh, biro jodoh dan berbagai cara serta birokasi lain yang memang diciptakanuntuk mempercepat jalan menuju pernikan. Semua itu merupakan cara yang berbeda – beda, tapi tujuannya sama, bagaimana seorang itu bisa menikah dengan orang yang dia sukai, yang memiliki kecocokan dalam bannyak hal dan diyakini akan bisa bertahan lama dan bila perlu selamanya, dalam kehidupan suami istri.
Sejatinya, upaya yang ditempuh oleh manusia dengan segala keragamannya tidaklah dapat dikatakan gagal, jika tujuannya semata – mata adalah mengantarkan seseorang menuju penikahan dengan pasangan yang ia sukai. Sekali lagi, kalau memang tujuannya sesederhana itu. Tapi tentu segalanya menjadi amat berbeda, kalau tujuannya pun berbeda. Di sinilah terdapat persimpangan antara jalan dan cara yang diterapkan dalam islam dengan berbagai cara yang ditempuh umat manusia pada umumnya. Islam memiliki berbagai tujuan dan cita – cita luhur dari lembaga yang di sebut pernikahan, jauh melampaui tujuan pernikahan yang hendak dicapai oleh kebanyakan orang.Tujuan - tujuan seperti mencari keridhaan Alloh , sebagai tujan utama, membina ketakwaan, menyempurnakan separuh agama, memperbanyak keturunan, menciptakan generasi shalih dan shalihah, memilihara kesucian, saling tolong-menolong dalam kebenaran, menggali kekayaan, dan berbagai tujuan mulia lainnya adalahlah tujuan pernikahan dalam islam. Semua itu nyaris tak di kenal oleh kebanyakan orang di luar Islam. Nyaris tak seorang pun membicarakan kecuali satu atau dua bagiannya saja. Maka, cara yang di tempuh dalam islam untuk mengantarkan seseorang ke jenjang pernikahan juga jelas berbeda dalam banyak hal, selaras dengan adanya berbagai tujuan mulia di balik pernikahan tersebut.